Kamis, 16 Juli 2015

Taman Nasional Ujung Kulon

Taman Nasional Ujung Kulon adalah perwakilan ekosistem hutan hujan tropis dataran rendah yang tersisa juga terluas dalam Jawa Barat, dan sebagai habitat yang ideal menurut kelangsungan hidup satwa langka badak Jawa (Rhinoceros sondaicus) dengan satwa langka lainnya. Terdapat tiga gaya ekosistem dalam taman nasional ini sebagai ekosistem perairan laut, ekosistem rawa, dan ekosistem daratan.

Keanekaragaman tumbuhan juga satwa pada Taman Nasional Ujung Kulon sejak dilihat oleh segala peneliti, pakar botani Belanda juga Inggris sejak season 1820.

Kurang lebih 700 bentuk tumbuhan terlindungi dengan bagus juga 57 jenis diantaranya langka seperti; merbau (Intsia bijuga), palahlar (Dipterocarpus haseltii), bungur (Lagerstroemia speciosa), cerlang (Pterospermum diversifolium), ki hujan (Engelhardia serrata)dengan berbagai berbagai bentuk anggrek.

Satwa di Taman Nasional Ujung Kulon terdiri dari 35 jenis mamalia, lima jenis primata, 59 jenis reptilia, 22 jenis amfibia, 240 bentuk burung, 72 bentuk insekta, 142 macam ikan serta 33 macam terumbu karang. Satwa langka dan dilindungi selain badak Jawa ialah banteng (Bos javanicus javanicus), ajag (Cuon alpinus javanicus), surili (Presbytis comata comata), lutung (Trachypithecus auratus auratus), rusa (Cervus timorensis russa), macan tutul (Panthera pardus), kucing batu (Prionailurus bengalensis javanensis), owa (Hylobates moloch), dengan kima penguasa (Tridacna gigas).

Taman Nasional Ujung Kulon yaitu obyek wisata alam yang menggoda, juga keindahan segala bentuk gejala serta keunikan alam berupa sungai-sungai dan jeramnya, air terjun, pantai pasir putih, sumber air keras, taman laut serta peninggalan budaya/sejarah (Arca Ganesha, dalam Gunung Raksa Pulau Panaitan). Kesemuanya ialah pesona alam yang tetap menyenangkan untuk dikunjungi dan sulit ditemukan dalam tempat lain.


Jenis-jenis ikan yang menggoda pada Taman Nasional Ujung Kulon baik yang hidup pada perairan laut ataupun sungai diantara lain ikan kupu-kupu, badut, bidadari, singa, kakatua, glodok dan sumpit. Ikan glodok dan ikan sumpit yaitu dua bentuk ikan yang selalu aneh serta unik merupakan ikan glodok memperoleh pontensi memanjat akar pohon bakau, sedangkan ikan sumpit mempunyai kekuatan menyemprot air menuju menghadapi belahan setinggi makin dari seorang meter untuk menembak memangsanya (serangga minor) yang ada di i daun-daun yang rantingnya menjulur dalam bersua belahan air.

Dermaga di Pulau Peucang
Taman Nasional Ujung Kulon bersama Cagar Alam Krakatau merupakan asset nasional, serta telah ditetapkan adalah Web blog Warisan Alam Dunia tapi UNESCO di musim 1991.

Untuk meningkatkan penampilan pengelolaan Taman Nasional Ujung Kulon ialah Website Warisan Alam Global, UNESCO sudah mencurahkan dukungan pendanaan juga bantuan teknis.

Rakyat yang bermukim di selingkungan taman nasional yaitu suku Banten yang terkenal dengan kesenian debusnya. Masyarakat ini pengikut agama Islam, tapi mereka selalu mempertahankan kebiasaan-kebiasaan, adat istiadat, dengan kebudayaan nenek moyang merekapun.

Pada pada taman nasional, berada tempat-tempat yang dikeramatkan bagi kepentingan kepercayaan spiritual. Tempat yang sangat populer adalah target ziarah adalah gua Sanghiang Sirah, yang letaknya di ujung Barat semenanjung Ujung Kulon.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar